Judul Buku : Rentang Kisah
Penulis : Gita Savitri Devi
Penerbit : GagasMedia
Tahun Terbit : Cetakan pertama, 2017
Jumlah Halaman : vii+207 hlm.
Penulis : Gita Savitri Devi
Penerbit : GagasMedia
Tahun Terbit : Cetakan pertama, 2017
Jumlah Halaman : vii+207 hlm.
Apa tujuan hidupmu?
Kalau itu ditanyakan kepadaku saat remaja, aku pasti nggak bisa menjawabnya. Jangankan tujuan hidup, cara belajar yang benar saja aku nggak tahu. Setiap hari aku ke sekolah lebih suka bertemu teman-teman dan bermain kartu. Aku nggak tahu apa yang menjadi passion-ku. Aku sekedar menjalani apa yang ibu pilihkan untukku-termasuk melanjutkan kuliah di Jerman.
Tentu bukan keputusan mudah untuk hidup mandiri di negara baru. Selama 7 tahun tinggal di Jerman, banyak kendala aku alami; bahasa Jerman yang belum fasih membuat proses perkuliahan menjadi berat, hingga uang yang pas-pasan membuatku harus mengatur waktu antara kuliah dan kerja sambilan.
Semua proses yang sulit itu telah mengubahku; jadi mengenal diri sendiri, mengenal agamaku, dan memahami untuk apa aku ada di dunia. Buatku, kini hidup tak lagi sama, bukan hanya tentang aku, aku, dan aku. Tapi juga tentang orangtua, orang lain, dan yang paling penting mensyukuri semua hal yang sudah Tuhan berikan.
The purpose to live a happy life is to always be grateful and don’t forget the magic word: ikhlas, ikhlas, ikhlas.
—
Gita Savitri Devi atau dikenal juga sebagai Gitasav adalah seorang lulusan Kimia Murni di Freie Universität Berlin. Sejak 2010 Gita menetap di Jerman untuk menempuh pendidikan S1 dan masih betah tinggal di negara tersebut.
Selain menghabiskan waktu di lab, Gita juga menulis blog dan membuat video blog (vlog) yang diunggah ke YouTube. Bersama partnernya, Paul, Gita membuat duo bernama Paul & Gita. Mereka sudah merilis satu single berjudul “Seandainya”.
QUOTES
… kesuksesan bisa didapat, kebahagiaan bisa selalu dirasa, kalau kita tahu caranya bersyukur. (hlm. 158)
Dari 207 halaman, kalimat di ataslah yang terus terngiang-ngiang di kepala saya. Tampaknya menengok ke atas terasa lebih menyenangkan daripada mawas diri dan melihat ke bawah. Ketika saya mulai bersedih dan mengutuk nasib, kata-kata Kak Gita di atas jadi cambuk yang menyadarkan saya. Bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Jika kita tak mampu atau tak mau menghargai karunia Tuhan, kita tidak akan memperoleh ketenangan. Menuliskan alasan kenapa kita harus bersyukur di selembar kertas cukup membantu lho.
SUMMARY dan OPINI
Jika kamu mengikuti vlog Kak Gita dari awal, buku ini akan jadi pelengkap pengetahuanmu. Banyak bagian yang sudah dikatakan di dalam vlog, ditulis lebih detail di sini. Bab terakhir buku ini juga berisikan tulisan-tulisan Kak Gita di blog.
Keseluruhan buku ini membahas tentang Kak Gita dari mulai jelang kelulusan SMA sampai sekarang. Ada bab tentang ibu, passion dan mimpi, pengalaman di Jerman, memasuki usia 20 tahun, perbedaan agama dengan Kak Paul, mengenal Islam lebih lanjut hingga berhijrah dan mencoba istiqomah, balik ke Jakarta kemarin, dls.
Gaya penulisan Kak Gita di dalam buku ini sama seperti gaya menulisnya di blog sehingga cukup nyaman dan asyik dibaca; mengalir, santai, dan tajam.
Nggak salah nitip buku ini ke temen untuk dibawain ke Turki. Asyik deh pokoknya. Cepet kelar juga bacanya karena ngalir dan tipis. Tapi kalau bisa saran, bukunya kurang mendetail dan panjang. Pasti lebih seru kalau Kak Gita menuliskannya mendetail tentang perjuangannya kuliah di Jerman sampai bisa lulus.
Sumber :
https://naeliltheclimber.wordpress.com/2017/09/24/resensi-buku-rentang-kisah/
0 comments:
Post a Comment